Posts

Showing posts from April, 2021

Estetika dalam Filsafat

Pengertian Estetika disebut juga dengan filsafat keindahan (philosophy of beauty), yang berasal dari kata Yunani yaitu aisthetika atau aisthesis. Estetika sebagai bagian dari aksiologi selalu membicarakan permasalahan, pertanyaan, dan isu-isu tentang keindahan, ruang lingkupnya, nilai, pengalaman, perilaku pemikiran seniman, seni, serta persoalan estetika dan seni dalam kehidupan manusia.  Estetika merupakan konsep yang bersifat subjektif meski manusia, pada taraf yang paling mendasar dan secara universal, memiliki perasaan yang sama terhadap apa yang membuat mereka nyaman dan senang ataupun menyakitkan dan tidak nyaman. Lingkup bahasan estetika memiliki beberapa bidang garapan.  Diantaranya adalah estetika filsafati dan estetika ilmiah.    Estetika filsafati,   acapkali disebut juga dengan filsafat keindahan (philosophy of beauty), filsafat cita rasa (philosophy of taste), filsafat seni (philosophy of art), dan filsafat kritik.  Estetika dalam hal ini banyak membahas hakikat, akar dar

Masalah Aksiologi dalam Filsafat

Aksiologi adalah filsafat nilai. Nilai yang dimaksudkan adalah nilai kegunaan. Apa kegunaan ilmu itu dalam kehidupan manusia? Tentu kita semua setuju dan sepakat bahwa ilmu telah banyak memberikan manfaat dalam kehidupan dan kesejahteraan umat manusia di dunia.  Secara etimologis, aksiologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “aksios” yang berarti nilai dan kata “logos” berarti teori. Jadi, aksiologi,merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai.  Teori nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Etika memiliki dua arti yaitu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia, dan predikat yang dipakai untuk membedakan perbuatan, tingkah laku, atau yang lainnya.  Kebenaran tidak tergantung pada kebenaran pada pendapat individu melainkan pada objektivitas fakta. Sebaliknya, nilai menjadi subjektif, apabila subjek berperan dalam memberi penilaian; kesadaran manusia menjadi tolak ukur penilaian. D

Masalah Epistemologi dalam teori-teori.

A. Pengantar teori korespondensi, koherensin, dan pragmatik Kebenaran ilmu pengetahuan berkenaan dengan kejelasan objek meteri yang dikajinya sesuai cara pandang tertentu namun menggunakan metode yang sesuai dengan kaidah yang relevan dan tersistem.Realitanya, pemikiran manusia sangat bervariasi.Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya : 1. Faktor alam 2. Faktor lingkungan 3. Pengetahuan yang seorang dapatkan dari masyarakat Secara kodrati sifat manusia akan berusaha untuk “memeluk” kebenaran itu. Kebenaran ilmiah tidak akan bisa lepas dari makna dan fungsi ilmiah sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan manusia.Dalam mendapatkannya harus melalui tahap-tahap metode ilmiah.  B. Teori dalam Menentukan Kebenaran Menurut  para ahi, ada 3 teori yang dapat digunakan untuk menetukan kebenaran, yaitu ; 1. Teori Korespondensi                Yang dimaksud dengan teori korespondensi adalah teori yang berdasarkan pada fakta yang objektif. 2. Teori koherensi                

Masalah epistemologi dalam sumber-sumber pengetahuan.

1.Empirise Empirise adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.  2. Rasionalisme (akal)   Adalah aliran yang menganggap bahwa akal adalah media terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran ini, pengetahuan diperoleh melalui cara berpikir (akal) dan tidak menganggap pengalaman indera (empiris) sebagai sumber pengetahuan. Paham rasionalisme tidak memungkiri penggunaan indera dalam memperoleh pengetahuan, tetapi indera hanyalah sebagai stimulus agar akal mauberfikir dan menemukan  kebenaran/pengetahuan. Akal menerima bermacam data yang dikirim oleh indera selanjutnya mengatur, mengolah dan menyusunnya hingga menjadi pengetahuan yang benar. Akal dalam proses berpikir inilah menggunakan kaidah-kaidah rasional atau kaidah-kaidah logika. Paham ini mengklaim bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang dari

Aliran-aliran Dalam Kajian Ontologi Filsafat

Ontologi merupakan sebuah kajian yang mengkaji untuk mengetahui hakikat manusia. Jadi disimpulkan bahwa ontologi merupakan ilmu yang membahas tentang keberadaan atau merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat dari segala sesuatu yang ada baik itu berupa realitas fisik maupun metafisik. Aliran-aliran dalam Ontologi Aliran Monoisme Sebuah aliran yang berpendapat bahwa yang ada itu hanya satu, tidak mungkin dua . Konsep monisme sering kali dihubungkan dengan panteisme dan konsep Tuhan yang kekal. Tidak mungkin ada hakikat dari masing-masing yang bebas dan berdiri sendiri. Haruslah salah satunya merupakan sumber yang pokok dan dominan menentukan perkembangan yang lainnya. Aliran Materialisme  Sebuah aliran yang menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi dan bahwa segala sesuatu yang lainnya yang kita sebut jiwa/roh merupakan sesuatu yang berdiri sendiri .  Materialisme adalah pandangan filsafat yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam ala