Perkembangan Ilmu pengetahuan di dunia Islam

Pengetahuan akal dan intelektual merupakan suatu dorongan intrinstik dan inheren dalam ajaran islam. Pada masa daulah Abbasiyah, ibu kota Baghdad menjdo pusat intelektual muslim, dimana terjadi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam. Sekolah-sekolah dan akademik muncul disetiap pelosok. Perpustakaan-perpustakaan umum yang besar didirikan dan terbuka untuk siapapun sehingga pemikiran filosofis-filosofis besar zaman klasik dipelajari berdampingan dengan ilmu islam.

Itu merupakan zaman kemajuan dan di masa inilah berkembangnya serta munculnya ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun non agama dan kebudayaan islam. Zaman inilah yang menghasilkan ulama besar seperti Imam Malik, Abu Hanafi, Imam as-Syafi’i dan Imam Ibnu Hambal dalam bidang hukum, teologi, Zunnunal-Misri, Abu Yzaud al-Butami, dan Al-Hallaj dalam mistimisme atau tasawuf, al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Maskawaih dalam filsafat, Ibnu Hasyim, Ibnu Khawarizmi, al-Mas’udi dan Rzai dalambidang pengetaahuan.

Pada masa kejayaan ini perkembangan intelektual muslim mencapai puncaknya sehingga cenderung memmbentuk pemikiran bebas (rasionalisme) sebagaimana dikembangkan oleh aliran Mu’tazilah. Keadaan ini menimbulkan pertentangan dan kecemasan dikalangan sebagian kaum intelektual muslim. Ketika itu muncul al-Ghazali menentang pemikiran bebas itu. Al-Ghazali lebih lanjut mengembangkan ,istisisme dan tasawuf. 

Masa Daulah Abbasiyah adalah zaman meranumnya ilmu pengetahuan dalam dunia islam. Tamaddu islam dalam zaman ini ditandai oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dengan sangat pesat. Di zaman ini umat islam telah membuat jalan baru bagi kehidupan ilmunya. Ini adalah hasil logis dari zamannya sendiri yang telah mengalami perubahan. Sejarah perkembangan pikiran dari berbagai bangsa melalui jalan yang sama dalam evolusi kemajuannya yang bertingkat-tingkat yang tiap-tiap tingkatan itu merupakan mata rantai yang bersambung. Peningkatan alam pikiran sejalan dengan bertambahnya kelengkapan waktu dan sebab. Karena pertumbuhan kehidupan akal dan ilmu bukanlah khayal atau mimpi yang datang dengan tiba-tiba yang tidak terikat dengan kanun dan sunnah.

Kemajuan Ilmu Pengetahuan Islam di Dunia

a) Di Eropa
Pada abad pertengahan umat islam sangat bergairah dalam menuntut dan mengembangkan ilmu dipelopori oleh Dibasti Abbasiyah yang berkuasa pada tahun 750 M. Pada abad pertengahan itu terdapat tempat pusat peradaban bagdad dan dimesir didunia islam abagian timur serta sicilla dan Andalusia (Spanyol Islam) di dunia islam bagian barat.
Pengaruh peradaban islam ke Eropa berlangsung pada abad ke 12 M dimulai dengan banykanya pemuda kristen Eropa yang belajar diberbagai universitas islam di Andalusia serta adanya gerakan penterjemah di Sicillia dan perang salib di Syria. Empirisme keilmuan islam mendorong ilmu Eropa untuk meneliti alam, menaklukan lautan dan menjelajah benua. 

b) Di Afrika Utara
Orang romawi berusaha menyingkirkan kebudayaan latinnya dinegeri-negeri Afrika Utara. Dipindahkan sekolah-sekolah dan sistem-sistem pendidikannya sebagaimana sastra dan seni yunani menjadi cemerlang di Roma didapatinya pusat-pusat yang subur di Afrika utara sepanjang 2 abad perama semenjak Romawi menguasai Afrika.
Disamping sekolah-sekolah dan pusat-pusat kebudayaan romawi terhadap perpustakaan dimana diadakan ceramah dan seminar begitu juga panggung sandiwara adan stadium-stadium yang memenuhi desa dan kota afrika dan berusaha menyingkirkan kebudayaan Romawi.

c) Di Andalusia
Orang-orang arab menyebut nama Andalusia untuk semua plosok Spanyol yang tunduk dibawah kaum muslimin dan nama arab itu berasal dari nama puak-puak yang berasal dari Spanyol berada dibawah kekuasaan romawi sehingga ia diserang oleh puak-puak Wandal pada abad ke 5 H. Semenjak itulah negeri ini dinamakan negeri Wandalusia atau negeri Wandal orang arab menamainya negeri Wandal.

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Armaan Malik

Akuntansi, Kas kecil ( petty cash )

DESCRIPTION ABOUT DEEPIKA PADUKONE