METODOLOGI STUDI ISLAM

Pengertian Metode 

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu metodhos. Secara harfiah berarti pengejaran pengetahuan, penyelidikan, cara penuntutan penyelidikan atau sistem semacam itu.
Metode dalam pengertian lain adalah suatu proses atau cara sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dengan efisiensi, biasanya dalam urutan langkah-langkah tetap yang teratur. 

Fungsi Metode

1. Menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk memperoleh kemudahan dalam suatu tujuan.
2. Untuk mewujudkan dan menyajikan bahan berupa media yang relevan.
3. Sebagai pedoman teoritis yang logis dan rasional yang disusun oleh seseorang untuk kepentingan orang banyak. 
4. Sebagai sarana komunikasi.

Metodologi Studi Islam

Kata metodologi dan metode memang sering keduanya digunakan untuk maksud dan kegunaan yang sama sehingga seolah-olah tidak ada perbedaan di antara keduanya, padahal dari segi kebahasaan antara metode dan metodologi jelas berbeda.

Metodologi adalah satu kumpulan sistem dari cara atau prinsip-prinsip atau aturan-aturan untuk mengelola atau mengatur prinsip-prinsip tertentu. Metodologi sifatnya lebih general, lebih umum, lebih besar dan  lebih luas daripada kata metode. Sedangkan metode lebih khusus berkenaan dengan cara yang bersifat lebih spesifik karena metode adalah satu bagian dari system methodologi. 

Jadi metodologi adalah gabungan dari kata method dan logos. Method yang artinya cara dan logos artinya ilmu. Disimpulkan bahwa metodologi berarti ilmu tentang cara di dalam studi Islam.

Kita harus menggunakan metodologi tertentu.  Disiplin ilmu, metode, aturan-aturan, prinsip-prinsip serta kajian cara bagaimana kita melakukan penelitian studi tentang Islam ada banyak metode yang digunakan.

Dengan demikian metodologi menjadi sangat penting dalam mempelajari apa pun, termasuk mengkaji dan meneliti Islam. Karena metodologi termasuk di dalamnya paradigma, pendekatan, 
metode, dan teknik, yang sangat penting dalam sejarah pertumbuhan ilmu.

Metode Hermeneutik 

Metode hermeneutik berasal dari bahasa Yunani yang berarti menafsirkan, adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis suatu teks yang digunakan dalam kajian teks hampir di segala bidang keilmuan seperti filsafat seni sastra sejarah dan hukum Islam. 

Metode hermeneutik dalam pengertian lain adalah satu metode di dalam penelitian yang menggunakan cara menafsirkan.  Salah satu metode tafsir yang memperhatikan teks-teks keagamaan dengan konteks, dengan konteks maksudnya adalah memperhatikan tentang Bagaimana suasana dan bagaimana keadaan suatu teks tersebut. 

Dari kata kerja Hermeneuein dapat ditarik 3 bentuk makna dasar yang masih dalam koridor makna aslinya yaitu mengungkapkan, menjelaskan dan menerjemahkan. 
Sebagai sebuah metode penafsiran hermeneutik terdiri atas tiga bentuk atau model, yaitu

1. hermeneutik objektif 

Penafsiran berarti memahami teks sebagaimana yang dipahami pengarangnya sebab apa yang disebut teks adalah ungkapan jiwa pengarangnya sehingga apa yang disebut makna atau tafsiran atasnya tidak didasarkan atas kesimpulan membaca melainkan diturunkan dan bersifat intruktif. 

2. Hermeneutik subjektif

Penafsiran bukan usaha untuk menemukan makna objektif yang dimaksud si penulis seperti yang diasumsikan model hermeneutik objektif, melainkan memahami apa yang tertera dalam teks itu sendiri. 

3. Hermeneutik pembebasan

Adalah hermeneutik yang tidak hanya berarti ilmu interpretasi atau metode pemahaman tetapi lebih dari itu adalah aksi.

Hermeneutika dapat didefinisikan sebagai,

1. Mengungkapkan pemikiran melalui kata-kata sebagai medium penyampaian menerjemahkan dan bertindak sebagai penafsir.
2. Usaha mengalihkan dari suatu bahasa asing yang maknanya tidak diketahui dalam bahasa lain yang dapat dimengerti oleh pembaca. 
3. Pemindahan ungkapan yang kurang jelas lalu diubah menjadi bentuk ungkapan yang lebih jelas. 

Hermeneutik tidak membedakan antara teks yang suci dan profan antara teks agama dan teks sekuler. Hermeneutika merupakan suatu bentuk kajian akademik untuk mengkaji makna dan mempertimbangkan Horizon atau cakrawala yang melingkupi teks.

Ada tiga masalah penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan hermeneutik,
1. Universalitas hermeneutik sebagai metode masih merupakan tantangan 
2. Hermeneutika muncul dari suatu lingkungan ilmiah yang mulai meninggalkan pemikiran tafsir 
3. Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani dan diadopsi para teolog Kristen sebagai tafsir Bibel itu dicoba dikembangkan menjadi teori sains kemanusiaan. 

Metode Filologi

Secara etimologis, filologi berasal dari bahasa Yunani philologia yang arti 
asliya ”kegemaran berbincang-bincang”. Makna filologi berkembang lagi menjadi 
”cinta kepada kata sebagai pengejawantahan pikiran, kemudian menjadi ”perhatian terhadap sastra” dan akhirnya ”studi ilmu sastra”. Pengertian ”kata” pada ”cinta kepada kata” dapat diperluas lagi menjadi bahasa dan berkembang lagi menjadi ”kebudayaan”, sehingga studi filologi berarti studi 
tentang kebudayaan masa lalu melalui naskah dan teks. 

Dalam Kamus Istilah Filologi, filologi didefinisikan sebagai ilmu yang 
menyelidiki perkembangan kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau 
yang menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraannya. 

Pengertian lain filologi, yaitu suatu disiplin ilmu yang mendasarkan kerjanya pada bahan tertulis dan bertujuan mengungkapkan makna teks tersebut
dalam segi kebudayaannya. 

Metode filologi digunakan dalam kajian studi Islam dalam rangka memperoleh informasi dari sebuah teks melalui penelitian terhadap berbagai naskah keislaman yang ada. Mengingat banyaknya khazanah intelektual Islam, 
tentu membutuhkan banyak waktu untuk melakukan penelitian terhadap berbagai 
turats tersebut. Metode filologi menjadi sangat penting sepenting kandungan 
teks itu sendiri. Perkembangan pembidangan study islam dan pendekatannya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, adanya penekanan terhadap bidang dan pendekatan tertentu dimaksudkan, agar mampu memahami 
ajaran islam lebih lengkap dan komplek pula. Perkembangan tersebut adalah satu 
hal yang wajar dan seharusnya terjadi, sebab kalau tidak, menjadi pertanda agama semakin tidak mendapat perhatian.

Metode Fenomenologi

Fenomenologi adalah metode untuk memahami agama seseorang yang termasuk di dalamnya usaha sebagian dalam mengkaji pilihan dan komitmen mereka secara netral  sebagai persiapan untuk melakukan rekonstruksi pengalaman orang lain.

Konstruksi skema taksonomik untuk mengklasifikasi fenomena dibenturkan dengan batas-batas budaya dan kelompok religius. Secara umum, metode ini hanya  menangkap sisi pengalaman keagamaan dan kesamaan reaksi keberagamaan semua manusia secara sama, tanpa memperhatikan dimensi ruang dan waktu dan perbedaan budaya masyarakat.

Arah dari metode fenomenologi adalah memberikan penjelasan makna secara
jelas tentang apa yang yang disebut dengan perilaku keagamaan. Sebagai sebuah ilmu yang relatif kebenarannya, pada pendekatan ini tidak dapat berjalan sendiri. 

Hal yang terpenting dari metode fenomenologi agama adalah apa yang dialami oleh pemeluk agama, apa yang dirasakan, dikatakan dan dikerjakan serta bagaimana pula pengalaman tersebut bermakna baginya. Kebenaran studi fenomenologi adalah penjelasan tentang makna upacara, ritual, seremonial, doktrin, atau relasi sosial bagi dan  dalam keberagamaan pelaku. 

Selanjutnya dalam metode fenomenologi juga menggunakan bantuan disiplin
lain untuk menggali data, seperti sejarah, filologi, arkeologi, studi sastra, psikologi,
sosiologi, antropologi dan sebagainya. 

Metode Sosial Historis Kritis

Adalah suatu metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam sejarah dan ilmu sosiologi. 

Metode Komparatif

Salah satu metode yang digunakan
dalam kajian-kajian ke-Islaman adalah metode komparatif, bisa diartikan sebagai kajian yang membandingkan antara satu objek dengan objek lainnya. 

Banyak hal yang bisa dipelajari melalui metode komparatif dalam objek kajian.  
Komparatif ini selalu dimaknai dengan
perbandingan, dengan begitu ada beberapa objek atau paling sedikit ada dua objek yang akan diperbandingkan. 

Dua objek komparasi bisa dilihat dari 
beberapa sudut pandang yang berbeda, seperti kualitas, kuantitas dan sifatnya yang lain. Dalam komparasi juga bisa didapatkan persamaan atau kemiripan. Yang pasti komparasi harus mempunyai 
alat ukur yang reliabel bagi kedua objek tersebut.

Metode yang diharapkan dapat 
menyelesaikan permasalahan atau paling tidak memperkecil pertentangan dan perbedaan pendapat yang selama ini telah membumi. 

Dengan metode komparatif, dapat dipahami perbedaan yang terjadi dalam agama sehingga dapat membantu untuk mempersatukan konsepsi terhadap berbagai masalah. Untuk lebih memahami 
serta mendalam berbagai agama yang ada didunia perlu kita ketahui juga melalui pendekatan komparatif, sehingga sedikit banyaknya dapat membantu dalam persamaan maupun perbedaan yang terdapat dalam agama.


Terimakasih semoga bermanfaat;) 

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Armaan Malik

DESCRIPTION ABOUT DEEPIKA PADUKONE

Akuntansi, Kas kecil ( petty cash )