Cabang-cabang Filsafat

Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan yang bidang pembahasannya adalah tentang Tuhan, manusia, dan alam semesta. Jadi, filsafat yang pada awalnya hanya meliputi segenap ilmu, kini berkembang menjadi semakin rasional dan sistematis.
Pengetahuan manusia juga makin luas sehingga lahirlah berbagai disiplin ilmu. Mengingat semakin luasnya bidang-bidang yang dibahas, para ahlimembagi bidang studi filsafat dalam beberapa cabang atau beberapa bagian filsafat. Pada umumnya, para ahli membaginya dalam enam cabang atau bagian filsafat, yaitu epistemologi, metafisika, logika. etika, estetika, dan filsafat ilmu.
1. Epistemologi
Istilah epistemologi berasal dari dua buah kata dalam bahasa Yunani, yakni episteme berarti pengetahuan dan logos yang berarti kata, pikiran dan ilmu.
Jadi, epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas pengetahuan. Dalam hal ini, yang dibahas asal mula, bentuk atau struktur, validitas, dan metodologi, yang secara bersama-sama membentuk pengetahuan manusia, (Ensiklopedia Indonesia 1980). Adapun permasalahan yang berkaitan dengan pokok bahasan tersebut berupa pertanyaan yang mendasar “apakah sumber dan dasar pengetahuan?”, “apakah pengetahuan itu adalah kebenaran yang pasti?”.
2. Metafisika
Istilah ini juga berasal kata Yunani metaphysika, artinya “setelah fisika”. Cabang filsafat ini diperkenalkan oleh Andronikos dan Rhodes dari kumpulan buku-buku yang ditulis oleh Aristoteles tentang hakikat benda- benda yang kita lihat pada dunia nyata ini. Oleh Andronikos kumpulan tulisan itu ditempatkan “setelah” kumpulan tulisan tentang fisika. Metafisika di bagi dalam metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika umum juga sering disebut ontologi.
3. Logika
Logika adalah cabang atau bagian filsafat yang menyusun, mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, dan prosedur-prosedur normatif, serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan demi mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional (Rapar, 1996). Sebagai ilmu, logika berasal dari pandangan Aristoteles meski ia tidak menyebutnya logika, tetapi filsafat analitika. 

Istilah logika digunakan pertama kali oleh Zeno dari Citium (334262 SM) dari kata logikos dan kata ini berasal dari kata logos yang tentunya Anda telah mengetahui artinya, yaitu akal atau pikiran, sedangkan logikos mempunyai arti sesuatu yang diutarakan dengan akal. Logika ini akan dibahas tersendiri dalam modul mengenai argumentasi ilmiah.
4. Etika
Etika sering kali dinamakan filsafat moral karena cabang filsafat ini membahas baik dan buruk tingkah laku manusia. Jadi, dalam filsafat ini manusia dipandang dari segi perilakunya. Dapat pula dikatakan bahwa etika merupakan ilmu tentang kesusilaan, yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam masyarakat. Jadi, dalam filsafat ini manusia juga dipandang dari segi peranannya sebagai anggota masyarakat. Pada hakikatnya, nilai tindakan manusia terikat pada tempat dan waktu, di samping itu baik dan buruknya perilaku manusia ditentukan oleh sudut pandang masyarakat.
5. Estetika
Seni dan keindahan merupakan persoalan yang ditelaah oleh cabang filsafat estetika ini. Adapun yang ditelaah atau dibahas mengenai keindahan ialah kaidah maupun sifat hakiki dan keindahan; cara menguji keindahan dengan perasaan dan pikiran manusia; penilaian dan apresiasi terhadap keindahan.
Sebagai cabang filsafat, estetika mengalami perkembangan dari zaman Yunani Kuno, zaman Romawi, abad pertengahan hingga abad ke-20. Boleh dikatakan bahwa setiap periode sejarah dan masyarakat menampilkan pemikiran tentang estetikanya sendiri. Ahli estetika Islam yang terkenal ialah Abu Nasr al Farabi (870970) yang membahas terutama mengenai estetika di bidang musik karena selain filsuf dan ahli ilmu kealaman, ia juga seorang ahli musik.
6. Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu kadang disebut sebagai filsafat khusus yaitu cabang filsafat yang membahas hakikat ilmu, penerapan berbagai metode filsafat dalam upaya mencari akar persoalan dan menemukan asas realitas yang dipersoalkan oleh bidang ilmu tersebut untuk mendapatkan kejelasan yang lebih pasti. Dengan demikian, penyelesaian masalah ilmunya menjadi lebih terarah.
Jadi, sesungguhnya. Setiap disiplin ilmu memiliki filsafat ilmunya sendiri. Misalnya filsafat hukum, filsafat pendidikan, filsafat sejarah, filsafat bahasa, filsafat ilmu kealaman, filsafat matematika.

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Armaan Malik

DESCRIPTION ABOUT DEEPIKA PADUKONE

Akuntansi, Kas kecil ( petty cash )